Jenis jenis planet
NO
|
JENIS
|
HASIL
|
1
|
Nama
Planet
|
Merkurius
|
2
|
Kala
Rotasi
|
59,0
Hari
|
3
|
Kala
Revolusi
|
88,0
Hari
|
4
|
Atmosfer
|
Uap
Natrium, Kalium Yang Tipis
|
5
|
Satelit
Alam
|
-
|
6
|
Jarak
Di Matahari
|
57,9
Juta km
|
7
|
Diameter
Planet
|
4,879
km
|
8
|
Warna
Planet
|
Hitam
Keputih-Putihan
|
NO
|
JENIS
|
HASIL
|
1
|
Nama
Planet
|
Venus
|
2
|
Kala
Rotasi
|
249,0
Hari
|
3
|
Kala
Revolusi
|
224,7
Hari
|
4
|
Atmosfer
|
Karbon
Dioksida (CO2), Nitrogen
|
5
|
Satelit
Alam
|
-
|
6
|
Jarak
Di Matahari
|
108,2
Juta km
|
7
|
Diameter
Planet
|
12,104
Juta km
|
8
|
Warna
Planet
|
Coklat
Keputihan
|
NO
|
JENIS
|
HASIL
|
1
|
Nama
Planet
|
Bumi
|
2
|
Kala
Rotasi
|
23,9
Jam
|
3
|
Kala
Revolusi
|
365,3
Hari
|
4
|
Atmosfer
|
N2,
O2, ARGON, CO2, OZON, Gas lain
|
5
|
Satelit
Alam
|
(1)
Bulan
|
6
|
Jarak
Di Matahari
|
150
Juta km
|
7
|
Diameter
Planet
|
12,756
km
|
8
|
Warna
Planet
|
Biru
Kehijauan
|
NO
|
JENIS
|
HASIL
|
1
|
Nama
Planet
|
Mars
|
2
|
Kala
Rotasi
|
24,62
Jam
|
3
|
Kala
Revolusi
|
687
Hari
|
4
|
Atmosfer
|
Karbon
Dioksida , Nitrogen, Oksigen, Argon, Gas lain
|
5
|
Satelit
Alam
|
(2)
Phobos dan Deimos
|
6
|
Jarak
Di Matahari
|
230
Juta km
|
7
|
Diameter
Planet
|
6.790
km
|
8
|
Warna
Planet
|
Merah
Kehitaman
|
NO
|
JENIS
|
HASIL
|
1
|
Nama Planet
|
Jupiter
|
2
|
Kala Rotasi
|
9,8 Jam
|
3
|
Kala Revolusi
|
11,86 tahun
|
4
|
Atmosfer
|
Hidrogen, Helium, Metana, Air, Etana, dsb
|
5
|
Satelit Alam
|
(63) di antaranya Europa, Ganymede, Callisto
|
6
|
Jarak Di Matahari
|
778,3 Juta km
|
7
|
Diameter Planet
|
14.980 km
|
8
|
Warna Planet
|
-
|
NO
|
JENIS
|
HASIL
|
1
|
Nama Planet
|
Saturnus
|
2
|
Kala Rotasi
|
10 Jam 14 menit
|
3
|
Kala Revolusi
|
29,46 Tahun
|
4
|
Atmosfer
|
Hidrogen, Helium, Metana, Air, Etana, dsb
|
5
|
Satelit Alam
|
(56) di antaranya Dione, Rhea, Titan
|
6
|
Jarak Di Matahari
|
1,4 milyar km lebih
|
7
|
Diameter Planet
|
60.268 km
|
8
|
Warna Planet
|
Kuning keputihan
|
NO
|
JENIS
|
HASIL
|
1
|
Nama Planet
|
Uranus
|
2
|
Kala Rotasi
|
17,25 Jam
|
3
|
Kala Revolusi
|
84 tahun
|
4
|
Atmosfer
|
Hidrogen, Helium, Metana, Air, Amonia, dsb
|
5
|
Satelit Alam
|
(27) di antaranya Miranda, Ariel, Umbriel
|
6
|
Jarak Di Matahari
|
3 milyar km
|
7
|
Diameter Planet
|
51.118 km
|
8
|
Warna Planet
|
hijau dan biru
|
NO
|
JENIS
|
HASIL
|
1
|
Nama Planet
|
Neptunus
|
2
|
Kala Rotasi
|
16,1 Jam
|
3
|
Kala Revolusi
|
164,8 tahun
|
4
|
Atmosfer
|
Hidrogen, Helium,
Metana, Air, Amonia, dsb
|
5
|
Satelit Alam
|
(8) di antaranya
Triton, Proteus, Nereid
|
6
|
Jarak Di Matahari
|
4.450 juta km
|
7
|
Diameter Planet
|
49.530 km
|
8
|
Warna Planet
|
biru
|
Ciri Ciri Tanah
1. Tanah Vulkanis
Tanah vulkanis memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Tanah vulkanis memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
·
Tanahnya subur.
·
Mengandung unsur hara
yang tinggi.
·
Merupakan hasil
pelapukan materi letusan gunung berapi.
·
Mudah menyerap air dan
berwarna lebih gelap.
·
Terdapat di sekitar
wilayah gunung berapi.
2. Tanah Humus
Tanah humus memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
·
Tanahnya gembur.
·
Warnanya kehitaman.
·
Merupakan hasil
pelapukan fosil tumbuhan dan hewan yang membusuk.
·
Baik untuk lahan
pertanian karena daya serap airnya yang tinggi
3. Tanah Lempung atau Tanah Liat
Tanah lempung memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
·
Tanahnya sulit menyerap
air sehingga tidak cocok untuk dijadikan lahan pertanian.
·
Tekstur tanahnya
cenderung lengket bila dalam keadaan basah dan kuat menyatu antara butiran
tanah yang satu dengan lainnya.
·
Dalam keadaan kering,
butiran tanahnya terpecah-pecah secara halus.
·
Merupakan bahan baku
pembuatan tembikar dan kerajinan tangan lainnya yang dalam pembuatannya harus
dibakar dengan suhu di atas 10000C.
4. Tanah Kapur
Tanah kapur memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
·
Tanahnya tidak subur dan
sangat tidak cocok untuk lahan pertanian.
·
Merupakan hasil
pelapukan batuan kapur.
·
Dapat dimanfaatkan
sebagai bahan bangunan dan kerajinan keramik.
·
Dalam pertanian, tanah
kapur yang sifat basanya tinggi dapat dimanfaatkan untuk menetralkan kadar
keasaman tanah.
Sumber Sumber Pembangkit Listrik
1)
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA)
PLTA merupakan pembangkit listrik yang mengandalkan energi
potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Energi yang
di bangkitkan dari tenaga PLTA ini biasa di sebut sebagai hidroelektrik. Bentuk
utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah motor yang di hubungkan ke
turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari air.
Dari danau atau bendungan, air di alirkan melalui terowongan
dengan ketinggian 100 meter atau lebih. Di ujung terowongan dipasang turbin,
dimana air akan mengubah energi potensial air menjadi energi mekanik yang
sebesar-besarnya. Perputaran turbin dapat digunakan untuk menghidupkan
generator, listrik kemudian di atur tekanan dan tegaanya oleh tranformer,
sehingga dapat digunakan langsung untuk kebutuhan sehari-hari.
2) Pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD)
Pada intinya, prinsip kerja tenaga diesel sama dengan PLTA yaitu
menghidupkan generator sebagai pembangkit tenaga listrik. Tetapi turbin di
gerakkan menggunakan mesin diesel yang telah di isi dengan bahan bakar berupa
solar. Pembangkit listrik ini merubah energi kimia menjadi energi kimia. PLTD
ini sering di gunakan oleh industri maupun rumahan jika ada pemadaman listrik.
3) Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN)
PLTN di gerakkan oleh tenaga nuklir, dimana tenaga nuklir
merupakan tenaga yang timbul akibat pemecahan inti atom. Umumnya yang dipecah
itu merupakan atom yang mempunyai inti yang berat seperti halnya uranium. Inti
atom dapat pecah dengan cara menembak eutron hasil peluruhan radioaktif yang
lain.
Maka keluar tenaga panas yang kemudian di serap oelh suatu
cairan penyerap panas yang kemudian di alirkan ke dalam air, sehingga air
tersebut mendidih dan menguap, uap air inilah yang digunakan untuk menggerakkan
turbin uap yang selanjutnya menggerakkan generator listrik.
4) Pembangkit listrik tenaga gas dan uap
Pembangkit listrik tenaga ini berfungsi untuk mengubah energi
panas (hasil pembakaran bahan bakar dan udara) menjadi energi listrik yang
bermanfaat.
5) Pembangkit listrik tenaga panas bumi
Pembangkit listrik ini menggunakan panas bumi sebagai pembangkit
listrik, Indonesia di karunia banyak sumber energi panas bumi, untuk
membangkitkan sumber panas bumi bisa dilakukan dengan mengebur tanah di daerah
dengan potensi adanya panas bumi yang membuat lubang gas panas untuk di
pergunakan memanaskan ketel uap (boler) sehingga uapnya bisa menggerakkan tubin
yang tersambung ke generator yang bisa membangkitkan tenaga listrik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar